bolehkah merindukanmu? dari umi untuk abi.......

umi diam saja saat aku tanya, mengapa abi jarang datang kerumah kita dan menjauh dari kita?
apa karena, abi sudah tidak mempedulikan kami lagi?
apa karena, abi sudah tidah membutuhkan kami lagi?
atau karena, abi terlalu sibuk dengan "bunda" ku yang kedua?


umi...
katakanlah sesuatu..
tidakkah umi pun merindukannya?
umi...
maafkan anakmu ini, jika pertanyaan yang kulontarkan kemarin pagi menyakiti hatimu.
tapi umi...



kita masih sah sbagai keluarganya kan mi?
umipun masih sah sebagai istri pertama abi kan mi?
tapi kenapa abi seperti lupa pada kita mi....


mi, meski aku kecewa dengan 'ketidak adilan' abi, itu membuatku semakin bangga pada umi...
umi tidak pernah mengeluh...
umi tidak pernah iri...
umi tidak pernah marah..
umi terlalu sabar..
padahal umi pun berhak meminta hak umi, meminta hak kita,, agar tidak dicampakkan..

itu hak kita umi...!!

tapi, umi memberiku pelajaran lain..
umi mendidikku dengan cara lain..


hingga kata2 umi tadi pagi membuat aku tak bisa menahan air mata keharuan ini..

" umi, bukan so' shalehah nak...
umi diam bukan karena umi tak pernah merindukan abi...
umi diam bukan karena umi tak pernah ingin diperhatikan abi..
umi diam bukan karena umi tak pernah ingin hak kita terpenuhi..
tapi umi diam, karena umi ingin memberitahukan padamu nak...
bahwa umi sedang belajar menata hati umi... agar hati umi dikokohkan oleh Dzat Yang Maha Adil nak..
umi juga wanita nak..
umi juga punya rasa cemburu..
umi juga ingin diperhatikan...
umi juga ingin.... abi selalu hadir barsama kita...
tapi..
umi tak kuasa nak...

biarlah Allah...
biarlah Allah... yang selalu memberikan KeadilanNya pada kita..."

tak terasa air mata umi menetes..

air mata syurga... begitu ku sebut..

ah, umi....



aku mencintaimu Umi...
mencintai umi yang tak pernah melupakan bahwasaannya ada Cinta yang lebih indah.. yakni Cinta..Ilahi...

ya Robb..
kelak, jika aku memiliki suami, aku ingin, suamiku tak seperti abi...

hiks, maafkan aku yang kecewa padamu abi..